Kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang merasa perlu membuat terobosan bagi mahasiswa. Didalamnya berupa langkah membantu mahasiswa memecahkan kendala biaya perkuliahan. Program ini juga dinilai bentuk perhatian kampus terutama untuk mahasiswa kalangan kurang mampu. “Kami buat terobosan bagaimana membantu mahasiswa lancar menempuh studi,”kata Rektor Prof Dr Y Sutomo, di kawasan Sudirman.
Jangan sampai ada mahasiswa yang putus kuliah. Dia menyinggung persoalan ini karena disediakan daya tampung besar untuk mahasiswa berlatar belakang tidak mampu. Keputusan ini diambil juga bentuk keberpihakan terhadap masyarakat kelas bawah. Selain beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) terdapat beasiswa lainnya. “Kami juga menggandeng kalangan industri dan dunia usaha,”terangnya.
Kolaborasi bersama pihak lain menjadi keharusan. Menggandeng industri banyak peluang akan muncul. Diantaranya seperti beasiswa atau bahkan peluang kesempatan bekerja bagi civitas academica. Kesempatan kerja bahkan sangat strategis. Mahasiswa akan bisa bekerja mencari nafkah di sesela menempuh kuliah. Y Sutomo menyatakan saat ini bagi lulusan SMA, MA dan SMK yang kurang beruntung,bisa masuk lewat jalur proram peduli kuliah (PPK) 2023.
Melalui program PPK siswa bahkan mendapat pelatihan gratis di sejumlah perusahaan yang berkolaborasi dengan ITB Semarang. Mahasiswa dilatih terampil kemudian ditempatkan bekerja sesuai keahlian yang dimiliki. Program semacam ini tentunya erat berkorelasi dengan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).***